Kembali ke persoalan resapan, daya serap air untuk unconfined akufer di jakarta ini juga bukan termasuk sangat baik, karena komposisinya pasir lempungan. Juga beberapa tempat lempungnya lebih banyak berada diatas (pelapukan lebih intens) sehingga dengan “melubangi” diharapkan mampu menambah daya serap alami.
Pertanyaan yang sering dilontarkan adalah apakah sumur resapan ini akan mengatasi banjir, ya saya jawab tidak karena daya serap tanah ini kan akan cepat jenuh ketika curah hujan tinggi. Data curah hujan bulan basah maksimum atau ekstrim adalah 219-238 mm/hari. Dengan kondisi permukaan jakarta yang sekarang hanya memiliki infiltrasi 0 – 30 mm/bulan (Atika, 2009), Rata-rata kemampuan penyerapan tanah di Jakarta ini hanyalah sekitar 54.03 mm. Penyebaran ilfiltrasi yang baik secara alamiah ini adalah tergantung jenis lithologi atau jenis batuannya.
Ide lain untuk memanfaatkan sumur untuk tujuan mengatasi banjir dan penurunan tanah adalah injeksi dengan sumur dalam. Kalau tidak salah di darat biaya sumur dalam 1 juta dolar atau 10 milyar saja. kalau dengan kapasitas injeksi cukup besar dengan jumlah sumur injeksi cukup banyak kemungkinan juga akan membantu mengisi dan konservasi air tanah dalam yang selama ini “dicurigai” telah diambil secara berlebihan dan sebagai penyebab penurunan tanah.
sumber
No comments:
Post a Comment