Salam hijau buat para
pembaca sekalian…
Pada kesempatan kali
ini saya akan menuangkan tulisan tentang bertanam seledri secara hidroponik
yang sedang saya jalani.
Menanam seledri
hidroponik pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan menanam sayuran lain. Tapi
biasanya keluhan dari teman – teman yang mencoba bertanam seledri adalah
sulitnya waktu penyemaian. Padahal kalau kita tahu apa yang harus dilakukan,
sebetulnya tidaklah terlalu sulit.
Tapi untuk lebih mudahnya,
saya akan menguraikannya secara berurutan dan mudah mudahan pembaca bisa mudah
memahami.
Tahap penyemaian.
Sebelum tanaman ditanam
pada rak hidroponik, sebaiknya dilakukan penyemaian terlebih dahulu. Pada
proses penyemaian ini saya menggunakan arang sekam dicampur cocopeat karena
selain murah, mudah didapat di daerah saya juga mudah dalam proses pindah tanam
(akar tidak rusak).
Bahan yang diperlukan
adalah :
-
Pot untuk penyemaian
-
Arang sekam + cocopeat
-
Benih seledri
-
Plastik hitam
Caranya :
-
Masukkan arang sekam + cocopeat ke pot
-
Taburkan benih secara merata di atas
arang sekam + cocopeat.
-
Taburkan lagi arang sekam untuk menutupi
benih cukup tipis-tipis saja.
-
Siram benih dengan menggunakan sprayer
agar media tidak terhambur kemana mana.
-
Tutup dengan plastic hitam selama seminggu.
Tutup plastic dubuka setiap 2 hari untuk melihat kelembaban media. Media jangan
sampai kekeringan.
-
Setelah seminggu, buka tutup plastik.
Biasanya benih sudah tumbuh.
-
Bibit dikenakan cahaya matahari (jangan
terlalu terik)
- Lakukan penyiraman sampai 5- 6 minggu dan tanaman siap pindah tanam.
Karena bibit seledri sangat lembut dan mudah rusak, sebaiknya penyiraman jangan
diguyurkan ke bibit. Untuk penyiraman biasanya saya gunakan ember/baskom diisi
air, kemudian pot yang berisi bibit saya masukkan ke dalam ember/baskom
tersebut sampai seluruh media tanam basah. Selanjutnya pot diangkat dan
ditiriskan.
Begini cara saya menyiram bibit seledri agar tidak rusak |
Tahap pindah tanam.
Setelah bibit selada
berumur 5 - 6 minggu biasanya sudah berdaun 3-4 dan siap pindah tanam. Untuk
pindah tanam agar bibit tidak rusak harus dilakukan secara hati – hati. Dibawah
ini akan saya uraikan cara pindah tanam yang biasa saya lakukan.
Alat/bahan yang
diperlukan :
-
Netpot (saya pakai pipa 1” dan gelas plastic
yang sudah dilubangi bagian samping dan bawahnya)
-
Kain flannel untuk sumbu jika
diperlukan.
-
Spons yang sudah dipotong – potong
ukuran 2.5cm x 2.5cm x 2cm
-
Arang sekam + cocopeat
-
Baskom/ember yang sudah diisi air
bersih.
Caranya :
-
Ambil bibit beserta medianya sekalian.
(jangan dicabut tapi ambil bibit dan media sekaligus)
-
Masukkan bibit beserta media ke dalam
baskom/ember yang sudah diisi air
-
Goyangkan bibit dengan pelan – pelan.
Media akan tenggelam dan bibit akan mengapung. Biasanya dengan cara ini akar
tidak rusak dan akar bersih dari media yang menempel.
-
Jika bibit bergerombol, pisahkan bibit
dengan hari – hati (pemisahan tetap didalam air)
-
Setelah bibit terpisah, jika pot pakai
pipa 1”
§ jepit
bibit dengan spons yang telah tersedia. Jika ada bibit yang akarnya belum bisa
menyentuh air nutrisi bisa ditambahkan sumbu dengan kain flannel.
§ Masukkan
spons yang telah berisi bibit ke dalam netpot.
§ Masukkan
netpot ke lubang – lubang tanam yang ada dalam rak paralon yang sebelumnya
sudah diisi air nutrisi.
-
Jika menggunakan gelas plastic,
§ Pasang
sumbu kain flannel pada gelas melalui lubang pada bagian bawah gelas yang sudah
kita buat sebelumnya. Panjang sumbu disesuaikan yang penting sumbu bisa
menyentuh air nutrisi dan juga bisa untuk menempel akar.
§ Masukkan
arang sekam + cocopeat ke dalam gelas hingga 1/3 gelas.
§ Tanam
bibit seledri (1 bibit saja) dengan cara akar menyentuh sumbu.
§ Masukkan
lagi arang sekam + cocopeat ke dalam gelas untuk menutup akar dan batang bibit
sampai hampir memenuhi gelas sehingga bibit seledri bisa berdiri dengan kuat.
§ Siram
dengan air agar media tanam dan sumbu basah. Hal ini untuk memancing agar sumbu
bisa menyerap air nutrisi karena sumbu yang kering tidak bisa menyerap air.
§ Masukkan
gelas plastic ke dalam lubang – lubang pipa yang sudah disiapkan.
-
Isikan/alirkan air nutrisi ke dalam rak pipa
secara berkala.
contoh penanaman dengan gelas plastik |
contoh penanaman dengan net pot pipa 1" atau kepala botol plastik |
Tahap pembesaran
Setelah bibit kita
pindahkan ke dalam rak, tugas selanjutnya adalah melakukan perawatan untuk
pembesaran sampai masa panen.
Dalam system hidroponik
perawatan tanaman adalah sangat mudah. Jika menggunakan system air menggenang, perawatan
hanyalah memperhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa paralon
tempat penanaman. Biasanya saya cek 3 hari sekali. Ketika air mau habis tinggal
saya tambahkan lagi.
Jika menggunakan system
air mengalir, perawatan hanyalah mengalirkan air secara rutin. Saat ini saya
mengalirkan air sehari 3 kali yaitu pagi, siang dan sore.
Pada penanaman seledri
ini saya menggunakan system air menggenang dan system air mengalir.
Untuk system air
menggenang yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai batang dan akar terendam
keseluruhan, air nutrisi cukup sebatas 1/3 sampai 1.2 diameter pipa saja agar
masih ada ruang untuk akar dan akar tidak terendam semua.
Nutrisi yang saya
gunakan untuk penanaman seledri ini menggunakan nutrisi ABmix.
Tanaman seledri dalam tahap pembesaran |
Hama
Sampai saat ini hama
yang menyerang tanaman seledri saya biasanya aphids yaitu sejenis kutu yang
menempel pada batang dan bagian bawah daun. Kutu ini menyerap sari makanan dan
merupakan vector bagi penyakit yang lain. Untuk membasmi hama ini saya memakai
pestisida nabati bikinan sendiri.
Contoh hama yang menyerang pohon seledri |
Adapun bahan pembuatan
pestisida nabati tersebut antara lain :
1. Bawang
putih 3 – 5 siung
2. Segenggam
tembakau (4 batang rokok kretek tanpa filter)
3. Jahe
sebesar ibu jari
4. Botol
bekas kemasan air mineral 600 ml
Cara pembuatan :
1. Gerus/tumbuk
bawang putih sampai hancur
2. Gerus/tumbuk
jahe sampai hancur
3. Masukkan
gerusan bawang putih, jahe dan tembakau ke dalam botol plastic bekas air
mineral.
4. Masukkan
air sampai hampir memenuhi botol
5. Diamkan
sehari semalam dan larutan siap digunakan.
Cara pemakaian :
1. Ambil
air larutan pestisida nabati yang telah disaring sebanyak 5 – 10 ml.
2. Campurkan
air larutan tersebut dengan 1 liter air bersih.
3. Tambahkan
1 sendok sabun pencuci piring cair (sun***ht/mama***on)
4. Semprotkan
pada tanaman yang terserang hama.
Dosis pemakaian harus diperhatikan karena jika kebanyakan justru tanaman juga akan ikut mati. Pestisida ini biasa juga saya pakai untuk menyemprot tanaman cabai yang terserang aphids, thrips atau kutu kebul.
Sisa larutan pestisida
yang tidak terpakai jangan dibuang karena masih bisa dipakai sampai beberapa
bulan ke depan.
Panen
Biasanya setelah 1 – 1.5
bulan setelah pindah tanam, seledri sudah bisa dipanen. Saya melakukan
pemanenan dengan memetik daun – daun yang sudah tua. Pemanenan bisa diulang
setiap 5-6 hari sekali. Untuk kapan berakhir masa panen saya belum tahu karena
sudah 2 bulan lebih ini saya panen rutin dan sampai sekarang seledri masih
produktif.
No comments:
Post a Comment