Menurut analisa Psikolog Nunki Suwardi dalam kasus pembunuhan Ade Sara
Angelina Suroto (19) kedua pelaku tidak nyaman berada di kondisi seperti
sekarang.
"Foto Hafitd dan Sifa yang tersebar saat di kantor
polisi itu menunjukan ada rasa tidak nyaman. Kalau diperhatikan kaki
mereka menuju ke arah yang berlainan seakan ingin lari dari kondisi itu.
Mereka tidak nyaman," kata Nunki saat diwawancarai Tim Health
Liputan6.com, Rabu (12/3/2014).
Seperti diketahui pasangan sejoli Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadani ini ditahan di rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya.
Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo
mengatakan kedua pelaku terancam dengan pasal berlapis yakni pasal 340
tentang pembunuhan berencana, 338 tentang pembunuhan biasa, 353 ayat 1
dan 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.
Direktorat Reserse Umum, Heru
mengatakan motif pelaku melakukan pembunuhan tersebut karena sakit
hati. Psikolog Nunki menjelaskan Hafitd dan Sifa kemungkinan tidak ada
niat untuk melakukan pembunuhan.
"Dari kronologisnya tidak
terlihat mereka itu niat membunuh hanya ingin menyakiti. Mereka mungkin
tidak menyangka kalau perbuatannya itu menghilangkan nyawa korban," kata
Nunki.
Melihat foto yang ada, Nunki mengatakan Hafitd yang
paling siap menerima risikonya. "Kalau dilihat dari bahasa tubuh,
pundak, pangkal paha Hafitd yang melebar itu menunjukan kesiapan. Lengan
tangannya yang seakan tolak pinggang juga menandakan seakan sudah siap
dengan semua risiko. Tubuh Sifa lebih menunduk, kalau diperhatikan
pundaknya condong ke depan mengartikan dia malu dan tidak siap menerima
risiko," kata Nunki.
Nunki melihat Sifa sepertinya lebih terpukul
dengan perbuatan yang telah dilakukan."Di fotonya itu tubuh Sifa
menyempit mulai dari pundak, lengan tangan sampai paha. Itu mengartikan
adanya tidak nyaman, tidak siap dan merasa malu. Sifa lagi sangat labil,
ini kondisi saat dia di kepolisian. Kondisi sebenarnya tetap perlu
wawancara khusus," ujar Nunki.
No comments:
Post a Comment