Loading

25 December 2013

Akibat ikat pinggang, tali bra atau tali jam yang terlalu ketat

Sebagai mantan instruktur ski, Richard O'Connor, jarang mengalami cedera serius. Namun ketika usianya beranjak 45 tahun ia sering mangalami ruam dan gatal ketika meluncur di lerang yang curam. Keluhan mengenai kesehatan yang tak terduga yang mengganggunya selama dua tahun setengah. Ternyata penyebabnya sepele.

"Saya sudah bermain ski sejak saya berusia empat dan masih sering sampai sekarang sekitar 2 kali setahun," ujar Richard.

Dia menghabiskan sepanjang harinya di lereng curam "Saya sering bersandar ke depan sepatu bot, dan saya sering memar di tulang kering," jelas Richard.

"Tapi ketika bermain ski di Verbier, pada bulan Maret 2011, kulit di tulang kering kiri saya juga menjadi sangat merah dan sakit. Ketika saya pulang kulit merah bertambah parah," keluh Richard.

Richard mengatakan karena hal itu membuatnya tidak bisa main ski dengan baik. Setelah mencoba untuk meredakan kondisinya dengan pelembab dan krim yang mengandung lidah buaya, Richard pergi ke dokter. Tenyata ia terkena psoriasis.

"Saya tidak pernah punya psoriasis sebelumnya, tapi dokter mengatakan kepada saya trauma pada kulit bisa memicu hal itu," kata Richard.

Psoriasis adalah suatu kondisi kulit yang umum yang mempengaruhi sekitar 2 persen dari populasi sekitar 600.000 orang. Hal ini sebagian besar dikarenakan faktor genetik, dan terjadi ketika sel-sel T dan sel kekebalan lainnya keliru menyerang kulit yang sehat. Hal ini memicu produksi sel-sel kulit baru tidak wajar. Sel kulit mati membangun pada kulit tebal, bersisik, menyebabkan mengelupas dan gatal-gatal.

Nah, psoriosis dipicu oleh ikat pinggang, tali bra atau tali jam yang terlalu ketat. Mereka yang terkena psoriasis mungkin memiliki periode panjang di mana kulit mereka tampak normal, tapi pemicu tertentu dapat mendorong kondisi ini. Psoriosis juga dapat terjadi karena stres, alkohol, beberapa obat, seperti beta blockers, ACE inhibitor (umum digunakan untuk kondisi tekanan darah tinggi dan jantung) dan ibuprofen. Flare-up juga dapat dipicu oleh cedera pada kulit.

Hal ini dikenal sebagai Koebnerisation atau respons Koebner. Disebut demikian karena itu pertama kali dijelaskan pada abad ke-19 oleh dokter kulit Jerman Heinrich Koebner, yang melihat seorang pasien psoriasis memiliki lesi baru pada daerah kulit yang digigit oleh seekor kuda. Psoriasis juga dapat terjadi untuk pertama kalinya ketika kulit rusak.

Griffiths, profesor dermatologi di University of Manchester dan otoritas terkemuka pada psoriasis mengatakan tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti mengapa hal itu terjadi, tapi dipercaya ada pelepasan bahan kimia tertentu di lapisan atas kulit ketika trauma, yang merangsang psoriasis berkembang dalam diri seseorang. Kulit mereka mungkin terlihat normal, tetapi ketika terkena tekanan atau trauma psoriasis bisa semakin parah dan terlihat di kulit. Demikian dikutip dari Daily Mail, Minggu (15/12/2013).

"Psoriasis adalah penyakit tak terduga dan Anda tidak dapat selalu memprediksi kapan itu akan kambuh atau hilang," ungkap Prof Griffths.

Pada beberapa orang tekanan dari ikat pinggang ketat, tali jam atau tali bra yang terlalu kencang dapat menyebabkan psoriasis. Goresan kuku bahkan cahaya atau memar bisa memicu hal itu, menurut Adam Friedmann, dermatologi konsultan di Dermatology Clinic Harley Street.

Para peneliti melakukan tes untuk memeriksa berbagai penanda, seperti gen pasien, dan sistem kekebalan tubuh. Ini akan digunakan untuk mendapatkan obat yang paling efektif untuk individu tersebut.

"Psoriasis adalah penyakit yang paling umum," tambah Dr Friedmann. Jika cedera pada kulit adalah pengalaman yang sangat traumatis, stres dapat memicu respons tidak hanya di lokasi cedera, tetapi juga di tempat lain di tubuh.

Hubungan antara psoriasis dan stres tidak tepat dipahami, tapi itu diduga berasal dari kenyataan bahwa kulit dan sistem saraf berhubungan erat. Bahkan, diperkirakan alasan psoriasis sering muncul dalam pola simetris pada tungkai yang berlawanan.

Pengobatan untuk psoriasis Koebner adalah sama seperti untuk psoriasis tradisional yaitu pelembab sederhana membersihkan kerak kulit dan krim vitamin D (yang memperlambat produksi sel-sel kulit dan juga memiliki efek anti-inflamasi), serta krim steroid. Dalam kasus yang lebih parah, pasien dapat diberikan fototerapi di mana kulit terkena sinar ultraviolet, yang menghancurkan sel-sel kulit. Pasien juga dapat diobati dengan obat sistemik untuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh.



Sumber :http://health.detik.com/read/2013/12/15/150842/2442486/763/tali-bra-jam-dan-ikat-pinggang-yang-terlalu-kencang-bisa-picu-psoriasis

No comments:

Post a Comment