Sebagai mantan instruktur ski, Richard O'Connor, jarang mengalami cedera
serius. Namun ketika usianya beranjak 45 tahun ia sering mangalami ruam
dan gatal ketika meluncur di lerang yang curam. Keluhan mengenai
kesehatan yang tak terduga yang mengganggunya selama dua tahun setengah.
Ternyata penyebabnya sepele.
"Saya sudah bermain ski sejak saya berusia empat dan masih sering sampai sekarang sekitar 2 kali setahun," ujar Richard.
Dia menghabiskan sepanjang harinya di lereng curam "Saya sering
bersandar ke depan sepatu bot, dan saya sering memar di tulang kering,"
jelas Richard.
"Tapi ketika bermain ski di Verbier, pada bulan
Maret 2011, kulit di tulang kering kiri saya juga menjadi sangat merah
dan sakit. Ketika saya pulang kulit merah bertambah parah," keluh
Richard.
Richard mengatakan karena hal itu membuatnya tidak
bisa main ski dengan baik. Setelah mencoba untuk meredakan kondisinya
dengan pelembab dan krim yang mengandung lidah buaya, Richard pergi ke
dokter. Tenyata ia terkena psoriasis.
"Saya tidak pernah punya
psoriasis sebelumnya, tapi dokter mengatakan kepada saya trauma pada
kulit bisa memicu hal itu," kata Richard.
Psoriasis adalah
suatu kondisi kulit yang umum yang mempengaruhi sekitar 2 persen dari
populasi sekitar 600.000 orang. Hal ini sebagian besar dikarenakan
faktor genetik, dan terjadi ketika sel-sel T dan sel kekebalan lainnya
keliru menyerang kulit yang sehat. Hal ini memicu produksi sel-sel kulit
baru tidak wajar. Sel kulit mati membangun pada kulit tebal, bersisik,
menyebabkan mengelupas dan gatal-gatal.
Nah, psoriosis dipicu
oleh ikat pinggang, tali bra atau tali jam yang terlalu ketat. Mereka
yang terkena psoriasis mungkin memiliki periode panjang di mana kulit
mereka tampak normal, tapi pemicu tertentu dapat mendorong kondisi ini.
Psoriosis juga dapat terjadi karena stres, alkohol, beberapa obat,
seperti beta blockers, ACE inhibitor (umum digunakan untuk kondisi
tekanan darah tinggi dan jantung) dan ibuprofen. Flare-up juga dapat
dipicu oleh cedera pada kulit.
Hal ini dikenal sebagai
Koebnerisation atau respons Koebner. Disebut demikian karena itu pertama
kali dijelaskan pada abad ke-19 oleh dokter kulit Jerman Heinrich
Koebner, yang melihat seorang pasien psoriasis memiliki lesi baru pada
daerah kulit yang digigit oleh seekor kuda. Psoriasis juga dapat terjadi
untuk pertama kalinya ketika kulit rusak.
Griffiths, profesor
dermatologi di University of Manchester dan otoritas terkemuka pada
psoriasis mengatakan tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti mengapa
hal itu terjadi, tapi dipercaya ada pelepasan bahan kimia tertentu di
lapisan atas kulit ketika trauma, yang merangsang psoriasis berkembang
dalam diri seseorang. Kulit mereka mungkin terlihat normal, tetapi
ketika terkena tekanan atau trauma psoriasis bisa semakin parah dan
terlihat di kulit. Demikian dikutip dari Daily Mail, Minggu
(15/12/2013).
"Psoriasis adalah penyakit tak terduga dan Anda
tidak dapat selalu memprediksi kapan itu akan kambuh atau hilang,"
ungkap Prof Griffths.
Pada beberapa orang tekanan dari ikat
pinggang ketat, tali jam atau tali bra yang terlalu kencang dapat
menyebabkan psoriasis. Goresan kuku bahkan cahaya atau memar bisa memicu
hal itu, menurut Adam Friedmann, dermatologi konsultan di Dermatology
Clinic Harley Street.
Para peneliti melakukan tes untuk
memeriksa berbagai penanda, seperti gen pasien, dan sistem kekebalan
tubuh. Ini akan digunakan untuk mendapatkan obat yang paling efektif
untuk individu tersebut.
"Psoriasis adalah penyakit yang paling
umum," tambah Dr Friedmann. Jika cedera pada kulit adalah pengalaman
yang sangat traumatis, stres dapat memicu respons tidak hanya di lokasi
cedera, tetapi juga di tempat lain di tubuh.
Hubungan antara
psoriasis dan stres tidak tepat dipahami, tapi itu diduga berasal dari
kenyataan bahwa kulit dan sistem saraf berhubungan erat. Bahkan,
diperkirakan alasan psoriasis sering muncul dalam pola simetris pada
tungkai yang berlawanan.
Pengobatan untuk psoriasis Koebner
adalah sama seperti untuk psoriasis tradisional yaitu pelembab sederhana
membersihkan kerak kulit dan krim vitamin D (yang memperlambat produksi
sel-sel kulit dan juga memiliki efek anti-inflamasi), serta krim
steroid. Dalam kasus yang lebih parah, pasien dapat diberikan fototerapi
di mana kulit terkena sinar ultraviolet, yang menghancurkan sel-sel
kulit. Pasien juga dapat diobati dengan obat sistemik untuk mengurangi
aktivitas sistem kekebalan tubuh.
Sumber
:http://health.detik.com/read/2013/12/15/150842/2442486/763/tali-bra-jam-dan-ikat-pinggang-yang-terlalu-kencang-bisa-picu-psoriasis
No comments:
Post a Comment