Asap kebakaran hutan di Sumatera telah dua hari mengganggu jadwal
penerbangan. Para pejabat menyebut puluhan ribu warga Riau mengalami
gangguan kesehatan akibat kabut asap.
Hanya lima penerbangan yang berhasil lepas landas atau mendarat pada hari Minggu, kata dia. “Bandara ini menunggu belas kasihan jarak pandang yang masih fluktuatif,“ kata Ervan.
Manajer bandara Ibnu Hasan mengatakan tidak ada pesawat yang mendarat atau lepas landas di bandara sejak pukul 05.00 pagi pada hari Senin (10/3) karena jarak pandang masih di bawah 1.000 meter.
Jarak pandang minimal 1.600 meter dianggap aman bagi pendaratan atau lepas landas, kata Ervan sebagaimana dikutip oleh kantor berita Antara.
Gangguan kesehatan
Asap dari kebakaran hutan di pulau Sumatera telah memicu munculnya masalah kesehatan yakni gangguan pernafasan pada lebih dari 30.000 orang, kata seorang pejabat Indonesia pekan lalu.
Polusi kabut asap mencapai tingkat berbahaya di sejumlah tempat di provinsi Riau, termasuk ibukota Pekanbaru, dengan jarak pandang hanya 200 meter, kata Sutopo Nugroho, seorang juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
“Kasus infeksi saluran pernafasan dan berbagai penyakit lain seperti pneumonia, asma serta iritasi mata dan kulit terus bertambang,“ kata dia.
Asap dari kebakaran hutan Sumatera adalah bahaya tahunan pada musim kemarau, yang sering menyerang negara tetangga Malaysia, Singapura dan Thailand.
No comments:
Post a Comment