Seorang pria berusia 42 tahun di Belanda, mengklaim dirinya adalah seorang profesional pembuat bayi, dan mengaku sudah memiliki 82 orang anak, selama sembilan tahun karirnya.
Ed Houben, mengaku, rata-rata meniduri sedikitnya 15 orang wanita dalam satu bulan, yang menggunakan jasanya untuk mendapatkan seorang anak.
Ia memang dikenal sebagai babymaker profesional paling produktif di dunia, dan apa yang ia lakukan, klaimnya tidak melanggar hukum yang ada.
Menurut pemberitaan Dailymail, Selasa (17/4/2012), ia telah menaburkan benihnya hampir di seluruh belahan dunia, seperti di Jerman, Belanda, Italia, Spanyol, Belgia, Perancis, bahkan Selandia Baru.
Menggunakan jasanya, kliennya harus membayar dirinya, selain harus membiayai perjalanan dan akomodasinya, selain harus memberikan catatan medis, untuk melihat apakah mengidap penyakit tertentu, dan tidak tengah menjalani pengobatan.
Ia juga meminta kliennya untuk menandatangani dokumen perjanjian, bahwa dirinya lepas dari tanggung jawab untuk menafkahi anak mereka.
Ia mulai terpikir untuk menjalani karirnya sebagai seorang pembuat anak profesional, setelah ia melihat peluang bisnis, dibidang reproduksi manusia. Ia memulai karirnya sebagai seorang pendonor sperma di klinik setempat.
Ed Houben, mengaku, rata-rata meniduri sedikitnya 15 orang wanita dalam satu bulan, yang menggunakan jasanya untuk mendapatkan seorang anak.
Ia memang dikenal sebagai babymaker profesional paling produktif di dunia, dan apa yang ia lakukan, klaimnya tidak melanggar hukum yang ada.
Menurut pemberitaan Dailymail, Selasa (17/4/2012), ia telah menaburkan benihnya hampir di seluruh belahan dunia, seperti di Jerman, Belanda, Italia, Spanyol, Belgia, Perancis, bahkan Selandia Baru.
Menggunakan jasanya, kliennya harus membayar dirinya, selain harus membiayai perjalanan dan akomodasinya, selain harus memberikan catatan medis, untuk melihat apakah mengidap penyakit tertentu, dan tidak tengah menjalani pengobatan.
Ia juga meminta kliennya untuk menandatangani dokumen perjanjian, bahwa dirinya lepas dari tanggung jawab untuk menafkahi anak mereka.
Ia mulai terpikir untuk menjalani karirnya sebagai seorang pembuat anak profesional, setelah ia melihat peluang bisnis, dibidang reproduksi manusia. Ia memulai karirnya sebagai seorang pendonor sperma di klinik setempat.
Coba kalo di Indonesia ada, ane juga berminat...hehehe..
No comments:
Post a Comment