Saya kurang paham dengan kapan dibangunnya pabrik gula ini, tapi yang pasti pada tahun 1900 perusahaan ini masih berproduksi. Komplek pabrik gula lengkap dengan perumahan pegawai senior dan rel yang menghubungkan dengan Stasiun Timur. Sisa-sisa pabrik telah berubah-ubah fungsinya hingga sekarang. Setelah pabrik gulung tikar, berubah menjadi gedung olahraga ISOLA, kemudian menjadi gedung Bioskop Presiden, menjadi pusat perbelanjaan Moro dan Rita. Sedangkan perumahan pegawai senior berada di seberang jalan jensud. Perumahan ini pernah di pakai juga oleh TNI untuk perkantoran KODIM, namun entah kenapa pada era bupati Rudjito bangunan ini di jual kepada pihak swasta, dan di bangunlah Ruko Eks. KODIM.
Beberapa foto jadul (foto kuno) yang berhasil saya himpun.
Potret kelompok staf lama dan baru pabrik gula Poerwokerto | sekitar tahun 1900
Pemandangan selatan perusahaan gula Poerwokerto | Sekitar tahun1900-1905
Rumah administrator pabrik gula Poerwokerto di Jawa Tengah | Sekitar tahun1900-1905
Mendorong gerobak sarat dengan tebu dari Adjbarang untuk
perusahaan gula Poerwokerto | sekitar tahun 1905
Jembatan kayu di atas sungai Logawa di Karang Anjar. Jembatan ini diperlukan
untuk transportasi tebu perusahaan gula Poerwokerto | sekitar tahun 1900
Deretan rumah untuk staf senior pabrik gula Poerwokerto.
Daniels dan Brandes berpose di kereta terbuka | 1890-1915
Stasiun Timur Poerwokerto dekat dengan Pabrik gula Poerwokerto.
Rangkain gerbong barang mengangkut hasil pertanian | sekitar tahun 1900
Ternyata seperti itu sekilas wajah kota Purwokerto tahun 1900an. Semoga agan-agan terhibur ^^.
No comments:
Post a Comment