Malam musim dingin yang panjang sangat ideal untuk mengamati bintang.
Banyak rasi bintang juga dapat dilihat dengan mata telanjang di belahan
selatan bumi yang tengah mengalami musim panas.
Astronom Tom Kerss mengatakan langit belahan utara bumi saat musim dingin sangat ideal untuk mengamati bintang.
"Kita mendapatkan langit tergelap dan malam-malam yang panjang.
Sehingga kita dapat melihat semua rasi bintang yang memukau yang umum
dijumpai pada langit musim dingin: Orion, Gemini, Taurus."
Kerss juga menambahkan bahwa pengamat bintang yang beruntung pada musim dingin ini mungkin saja mampu melihat beberapa planet tahun ini.
Tak lama setelah matahari terbenam pada hari Natal, Venus menyala redup di bagian barat daya, ungkapnya.
"Cahayanya sangat redup, bagaikan cahaya pencarian di cakrawala," katanya. "Mungkin terlihat seperti cahaya pesawat terbang, tapi jangan tertipu - itu sebenarnya sebuah planet."
Observatorium Kerajaan di London membantu menarik minat warga terhadap astronomi
Kesenangan mengamati planet
Selain Venus, untuk beberapa jam pengamat bintang amatir dapat menyibukkan diri dengan planet-planet terjauh dalam tata surya: Uranus dan Neptunus.
"Keduanya tidak tampak terlalu jelas jadi perlu menggunakan teropong atau teleskop," ujar Kerss, sembari menjelaskan bahwa teleskop tidak diperlukan untuk melihat Jupiter, yang terbit di timur, begitu Venus tenggelam.
Musim dingin memberi peluang yang bagus untuk melihat bintang, lanjut Kerss. "Kita akan mendapatkan kesempatan terbaik dalam 12 tahun terakhir untuk melihat Jupiter, pada akhir tahun ini dan awal tahun depan," tuturnya.
"Mars juga mungkin dapat dilihat, planet merah di sebelah timur," katanya, kalau bisa menahan lelap lebih lama lagi. "Tentu setimpal hanya untuk melihat warna merah itu, terutama saat mau terbenam."
Belahan selatan bumi
Pengamat bintang di belahan selatan bumi dengan malam musim panas yang lebih singkat harus terbangun lebih lama untuk dapat melihat rasi bintang. "Hanya saja wujudnya terbalik dari apa yang terlihat di belahan utara," paparnya.
Awan Magellan Besar (LMC) menjadi rumah bagi wilayah-wilayah kelahiran bintang yang bergolak, seperti yang satu ini di wilayah 30 Doradus Nebula
Di samping itu ada benda angkasa
di langit belahan selatan yang tidak terlihat di belahan utara.
"Pusatnya Bima Sakti dapat terlihat lebih dekat, ini tentu selalu indah
untuk dilihat," ujarnya. Juga dapat terlihat Awan Magellan besar dan
kecil, yakni dua galaksi yang mengorbiti Bima Sakti.
"Seluruh galaksi yang penuh bintang-bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang," kata Kerss. "Coba lihat dengan teropong dan mereka akan terlihat benar-benar spektakuler."
Merasa tidak berdaya
Mengamati bintang juga cara yang baik untuk mendidik anak. Ini menurut Gillian Finnerty yang berusia 21 tahun. Ia terkagum-kagum oleh astronomi sejak kecil.
"Luar biasa. Bisa melihat sesuatu yang jaraknya bertahun-tahun cahaya dari halaman belakang rumah," Finnerty berkisah kepada DW. "Mungkin saja ada kehidupan di sebuah planet atau sebuah bintang dan mereka melihat ke arah kita."
"Ini membuat saya merasa sangat kecil sehingga mendorong saya untuk memahami lebih jauh," tambahnya.
Finnerty, kini seorang mahasiswa astrofisika di Universitas Sheffield, Inggris, sangat ingin melihat planet merah pada musim dingin ini. Ia bermimpi pergi ke sana - ia sudah melamar untuk ikut Mars One, sebuah misi searah ke Mars.
"Saya akan tahu hasilnya tak lama lagi. 265.000 orang yang mendaftar, jadi kemungkinannya kecil," tutur Finnerty, seraya menambahkan dirinya ingin tinggal di sana dan membantu membangun koloni manusia yang permanen.
Begitu kelar mengamati planet-planet pada malam musim dingin, kemajuan teknologi antariksa nantinya mungkin bisa membawa lebih banyak warga bumi untuk mengunjungi planet-planet tersebut.
Kerss juga menambahkan bahwa pengamat bintang yang beruntung pada musim dingin ini mungkin saja mampu melihat beberapa planet tahun ini.
Tak lama setelah matahari terbenam pada hari Natal, Venus menyala redup di bagian barat daya, ungkapnya.
"Cahayanya sangat redup, bagaikan cahaya pencarian di cakrawala," katanya. "Mungkin terlihat seperti cahaya pesawat terbang, tapi jangan tertipu - itu sebenarnya sebuah planet."
Observatorium Kerajaan di London membantu menarik minat warga terhadap astronomi
Selain Venus, untuk beberapa jam pengamat bintang amatir dapat menyibukkan diri dengan planet-planet terjauh dalam tata surya: Uranus dan Neptunus.
"Keduanya tidak tampak terlalu jelas jadi perlu menggunakan teropong atau teleskop," ujar Kerss, sembari menjelaskan bahwa teleskop tidak diperlukan untuk melihat Jupiter, yang terbit di timur, begitu Venus tenggelam.
Musim dingin memberi peluang yang bagus untuk melihat bintang, lanjut Kerss. "Kita akan mendapatkan kesempatan terbaik dalam 12 tahun terakhir untuk melihat Jupiter, pada akhir tahun ini dan awal tahun depan," tuturnya.
"Mars juga mungkin dapat dilihat, planet merah di sebelah timur," katanya, kalau bisa menahan lelap lebih lama lagi. "Tentu setimpal hanya untuk melihat warna merah itu, terutama saat mau terbenam."
Belahan selatan bumi
Pengamat bintang di belahan selatan bumi dengan malam musim panas yang lebih singkat harus terbangun lebih lama untuk dapat melihat rasi bintang. "Hanya saja wujudnya terbalik dari apa yang terlihat di belahan utara," paparnya.
Awan Magellan Besar (LMC) menjadi rumah bagi wilayah-wilayah kelahiran bintang yang bergolak, seperti yang satu ini di wilayah 30 Doradus Nebula
"Seluruh galaksi yang penuh bintang-bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang," kata Kerss. "Coba lihat dengan teropong dan mereka akan terlihat benar-benar spektakuler."
Merasa tidak berdaya
Mengamati bintang juga cara yang baik untuk mendidik anak. Ini menurut Gillian Finnerty yang berusia 21 tahun. Ia terkagum-kagum oleh astronomi sejak kecil.
"Luar biasa. Bisa melihat sesuatu yang jaraknya bertahun-tahun cahaya dari halaman belakang rumah," Finnerty berkisah kepada DW. "Mungkin saja ada kehidupan di sebuah planet atau sebuah bintang dan mereka melihat ke arah kita."
"Ini membuat saya merasa sangat kecil sehingga mendorong saya untuk memahami lebih jauh," tambahnya.
Finnerty, kini seorang mahasiswa astrofisika di Universitas Sheffield, Inggris, sangat ingin melihat planet merah pada musim dingin ini. Ia bermimpi pergi ke sana - ia sudah melamar untuk ikut Mars One, sebuah misi searah ke Mars.
"Saya akan tahu hasilnya tak lama lagi. 265.000 orang yang mendaftar, jadi kemungkinannya kecil," tutur Finnerty, seraya menambahkan dirinya ingin tinggal di sana dan membantu membangun koloni manusia yang permanen.
Begitu kelar mengamati planet-planet pada malam musim dingin, kemajuan teknologi antariksa nantinya mungkin bisa membawa lebih banyak warga bumi untuk mengunjungi planet-planet tersebut.
No comments:
Post a Comment