Bentuk atau desainnya unik, berbeda dibangdingkan dengan skuter umumnya. Ruang bagasi atau tempat barang justru berada di depan pengendara dengan ukuran besar. Menurut rilis perusahaan tersebut ke KompasOtomotif, bisa membawa barang dengan luas permukaan 2 meter persegi. Karena itu pula, Koobo dinilai fungsinya mirip dengan truk pikap kecil!
Dengan bagasi khusus ini, barang bawaan lebih aman, termasuk untuk elektronik bisa dilindungi dari hujan. Dengan ini pula, pengendara tidak perlu repot membawa mecantolkan tes di punggungnya.
Setang dipasang di atap bagasi, di depan pengendara dengan mekanisme yang cukup rumit untuk mengontrol garpu depan yang memegang roda depan. Menurut laporan media yang sudah mencoba, pada awalnya memang agak susah mengendarai skuter ini, namun bila sudah ketemu “kuncinya”, jadi sangat menarik! Pasalnya, tidak gravitasi yang rendah. Untuk menjaga keseimbangan, baterai lithium-ion yang digunakan ditaruh di lantai, di bawah bagasi.
Performa
Diklaim, Koobo bisa dikebut 72 kpj dengan jarak tempuh sekali isi baterai 80 km. Motor listrik yang dipasang langsung di roda belakang menghasilkan tenaga 3kW (4 PS). Sedangkan untuk memperlambat atau menghentikan laju, roda depan dipasang rem cakram.
Pada skuter sudah pengisian batgerai yang langsung dicolokkkan ke stop kontak di rumah dengan waktu pengisian beberapa jam. Daya angkut, 150 kg barang plus pengendara. Jok bisa diatur ketinggian untuk pengendara dengan postur 150 – 200 cm. Kelengkapan yang tersedia, speedometer, odometer dan voltmeter digital. Lampu depan dan belakang LED.
Bagi mereka yang melakukan "pre-order" sekarang, pengiriman akan dilakukan pada musim panas (Juni-Juli) tahun ini. Harga per unit, 5.000 dollar atau Rp 60 juta (cukup mahal bagi konsumen Indonesia).
Keuntunganya, biaya perawatan lebih murah dibandingkan dengan skuter yang menggunakan mesin bensin!
No comments:
Post a Comment