Pernyataan itu
disampaikan Alex saat pendeklarasian berdirinya Asosiasi Industri
Rumput Laut Indonesia (ASTRULI) beberapa waktu lalu di kantor
Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Menurut
dia, kehadiran ASTRULI diharapkan mampu terjalin kerjasama antar pelaku
industri, unsur pemerintah, pakar, pembina sebagai wadah fasilitasi,
advokasi dibidang rumput laut dan Indonesia. Langkah itu agar dapat
menjadi negara terdepan untuk hasil olahan serta terkemuka dalam
pembangunan industri rumput laut
Data
Kemenprin dilansir, Senin (3/3/2014) menyebutkan, Indonesia merupakan
penghasil rumput laut di dunia dengan produksi rumput laut sebesar 1,9
juta ton pada 2008. Hasil tersebut didukung dengan hanya memanfaatkan
lahan sebesar 220 hektar atau 20% dari keseluruhan lahan yang tersedia
sebesar 1,1juta hektar.
Saat ini
Indonesia masih menjadi eksportir rumput laut terpenting di Asia, namun
nilai ekspor masih berada pada komuditas rumput laut kering, baru
sebagian kecil diolah dalam bentuk bahan setengah jadi dan bahan jadi.
Selain
itu rumput laut memiliki aplikasi untuk lebih dari 500 "end products",
serta relatif lebih ekonomis jika dibandingkan dengan zat additive
sejenis seperti gelatin dan gums. Dengan adanya potensi bahan baku
rumput laut yang sangat besar, seperti Alkali Treated Carragenan, Semi
Refined Carragenan dan agar-agar, maka dapat dijadikan modal untuk
membuka peluang bagi Indonesia agar menjadi pemasok produk olahan rumput
laut di dunia.
Terdapat beberapa
daerah potensial untuk budidaya rumput laut jenis Euchema seperti di
Sabang, Sumatera Selatan, Riau, Bangka, Banten, Pulau Seribu, Jawa
Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan,
Kalimantan Timur dan Papua.
Sedangkan
untuk budidaya rumput laut jenis Gracilaria di pertambakan antara lain
berada di Sulawesi Selatan, NTB, NTT, Jawa, Sumatera Selatan, Sumatera
Utara, NAD dan Kalimantan Barat.
Tercatat
hingga saat ini Jumlah industri pengolahan rumput laut di Indonesia
sekitar 18 unit usaha yang terdiri dari 5 unit usaha industri agar, 2
unit usaha industry Refine Carageenan (RC) dan 11 unit usaha industry
Semi Refined Cerageenan (SRC), secara keseluruhan produksi olahan rumput
laut tersebut mencapai 15.638 ton/tahun.
No comments:
Post a Comment