Loading

01 March 2014

Inggris dan AS Gunakan Data Yahoo Tanpa Izin

Tudingan terhadap pemerintah AS yang melanggar privasi warga, dibantah Pemerintah AS. Presiden Barack Obama malah terkesan cuek dan tidak percaya terbukanya pemantauan rahasia Badan Keamanan Nasional (NSA) atas catatan telepon dan data Internet telah melanggar hak-hak privasi warga Amerika.
Kepala Staf Gedung Putih Denis McDonough
Pernyataan mengejutkan Obama ini dikemukakan kepala staf Gedung Putih Denis McDonough, Ahad malam (16/6).

McDonough tampil dalam program “Face the Nation” pada stasiun televisi CBS. Dalam pernyataan itu, McDonough mengaku pihak Gedung Putih tidak mengetahui keberadaan Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang membuka tabir pengawasan dan pemantauan internet itu.

Pemerintahan Obama sangat yakin kalai pengumpulan data rahasia dari sejumlah “metadata” yang masif dari telepon adalah legal dan diotorisasi oleh Kongres untuk kepentingan mengatasi serangan militan.

McDonough mengatakan Obama tidak merasa telah melanggar privasi warga Amerika. McDonough mengatakan adanya program-program tersebut jelas membuat banyak orang terkejut. “Presiden Obama menyambut debat publik untuk hal ini karena ia mengatakan kita harus menemukan keseimbangan dan tidak akan selamanya ada dalam siaga perang,” ujarnya.

Terbukanya skandal pemantauan secara luas oleh NSA mengundang kritikan bahwa pemerintahan Obama telah memperpanjang, atau bahkan memperluas, alat keamanan yang dibangun pemerintahan George W. Bush setelah kasus serangan 11 September 2001.

McDonough mengatakan Kongres mengotorisasi program-program tersebut sebagai cara untuk mengatasi kampanye melawan Amerika. "Presiden tidak mengatakan ‘percayalah pada saya.’ Presiden mengatakan, saya ingin setiap anggota Kongres, yang memberikan wewenang pada kita untuk menjalankan program ini, untuk memahaminya, mendapat penjelasan mengenainya dan merasa nyaman dengannya,” ujarnya.

Ketua Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat Mike Rogers, mengatakan bahwa NSA akan mengeluarkan informasi mengenai ancaman-ancaman terorisme yang dipantau dari telepon.

No comments:

Post a Comment