Loading

01 March 2014

Penampakan Aurora Bumi dari Luar Angkasa

Astronot Mike Hopkins dari badan antariksa NASA merilis gambar penampakan fenomena aurora Bumi yang ditangkap dari luar angkasa. Menampilkan lengan robot di International Space Station (ISS), aurora ini memancarkan warna hijau dan merah yang menyelimuti Bumi.
(Foto: Mike Hopkins/NASA)
Dilansir Nbcnews, Jumat (28/2/2014), kemunculan aurora diawali dengan ledakan partikel matahari (coronal mass ejection atau CME) yang menyerbu planet di sekitarnya. Partikel ini kemudian bertemu dengan medan geomagnetik Bumi dan menciptakan aurora di atmosfer.

Tempat yang paling jelas untuk melihat aurora ialah di kutub Utara dan Kutub Selatan. Mike Hopkins dalam Twitternya menuliskan, cahaya di Selatan benar-benar menakjubkan malam ini," kicau Mike pada Kamis kemarin atau 27 Februari 2014.

Fenomena ini juga terjadi di planet sistem tata surya selain Bumi. Sebuah foto dan video telah dirilis NASA yang memperlihatkan aurora di Saturnus. Fenomena ini ditangkap oleh pesawat luar angkasa Cassini yang mengorbit dekat planet bercincin tersebut.

"Aurora Saturnus dapat berubah-ubah. (Maksudnya), Anda mungkin melihat kembang api, Anda mungkin tidak melihat apa-apa," ungkap Jonathan Nichols dari University of Leicester di Inggris.

Ia mengatakan, pada 2013, tim peneliti menyaksikan aurora yang menari (dancing auroras) dan muncul ledakan cahaya super cepat di bagian kutub. "Ini merupakan tampilan terbaik yang kami lihat pada pola yang berubah dengan cepat dari emisi aurora," tutur Wayne Pryor, peneliti Cassini di Central Arizona College.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, beberapa titik cahaya datang dan pergi yang terlihat dari tangkapan instrumen NASA. Gambar aurora di Saturnus ditangkap pada akhir April dan Mei 2013.

No comments:

Post a Comment