Di luar itu, kini
peneliti juga mengembangkan teknik baru untuk membuktikan kehidupan
asing lain di antariksa. Peneliti mendasarkan pada sejauh mana tekanan
oksigen pada atmosfer yang menjaga air tidak terbang di antariksa. Nah, kini peneliti menemukan metode baru mendeteksi tekanan atmosfer di sekitar sebuah planet.
Melansir io9, Senin 10 Maret 2014, metode baru ini dikembangkan astronom Universitas Washington, Anit Misra dan koleganya.
Dalam jurnal
Astrobiology, tim ini menjelaskan metode baru itu tergantung pada
sejauh mana deteksi dimer, senyawa kimia yang terdiri dari dua molekul
yang identik dan terikat bersama-sama. Peneliti memfokuskan
kehadirannya pada dimer oksigen.
Tim itu beranggapan gas
oksigen biasanya mengambil bentuk dari O2, sebuah dimer oksigen yang
terdiri dari empat atom oksigen dan secara kimia ditulis dengan O2-O2.
Secara ringkas teknik
deteksi dimer dapat diambil saat planet melintas di depan bintang,
cahaya bersinar melalui atmosfer planet dan berlanjut melalui antariksa
sampai mencapai manusia.
"Dimer pada atmosfer
menyerap cahaya seperti filter warna pada lensa kamera, menciptakan
anomali yang terdeteksi setelah tekanan dari planet setidaknya 0,25
bar," kata Angus Chen dalam jurnal Science.
Ukuran itu merupakan parameter yang cukup untuk menekan cairan air.
Tunggu Teleskop
Tim peneliti itu menjelaskan sinyal dimer yang terdeteksi
hanya muncul jika
atmosfer memiliki tekanan oksigen yang baik. Dan satu-satunya cara untuk
mengetahui tekanan oksigen di atmosfer yaitu pada proses
fotosintesis, yang memproduksi oksigen.
Dengan demikian, jika
astronom pernah mengamati planet dengan sinyal dimer oksigen yang kuat,
itu akan menguatkan kemungkinan sebuah planet yang dimaksud bisa
menjadi tempat habitat kehidupan asing.
Namun demikian sejauh ini
belum ada planet yang memiliki karakteristik analisa O2-O2 di atas.
Peneliti mengakui butuh waktu untuk bisa membuktikan teori itu.
Tapi hal itu bukan tidak
mungkin, sebab hanya tinggal menunggu penerus teleskop Hubble NASA,
teleskop James Webb Space, yang dijadwalkan akan meluncur pada Oktober
2018. Peralatan in diharapkan bisa mendeteksi dan mampu membuktikan
metode ini.
No comments:
Post a Comment