Pendapat bernada kecewa dilontarkan sejumlah warga Jakarta terkait
keputusan PDI Perjuangan yang secara resmi mengusung Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden. Mereka kecewa
karena mengetahui watak asli Jokowi yang sebenarnya.
"Ternyata dia serakah jabatan. Kalau mau maju jadi capres kan bisa
pemilu mendatang," kata Mardiana Tanjung (30 tahun), warga Kelurahan
Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur kepada Republika, Jumat (14/3) petang.
Wanita yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit itu
berpendapat, ia menyesal telah memilih Jokowi pada Pemilihan Gubernur
DKI Jakarta 2012 lalu. Karena, dengan memilih Jokowi ia berharap banyak
bisa membereskan masalah yang ada di ibu kota.
"Jakarta belum beres. Beresin dulu Jakarta baru nyapres," katanya dengan nada ketus.
Sugeng Triono, warga yang juga pernah memilih Jokowi sebagai gubernur
pada 2012 lalu, juga menyatakan kekecewaannya. "Baru sedikit perubahan
yang kita rasakan semenjak dipimpin Jokowi, tapi beliau malah tergiur
dengan jabatan yang lebih besar. Masih banyak PR yang belum diselesaikan
Jokowi," kata Sugeng yang merupakan warga Rawa Belong, Palmerah,
Jakarta Barat itu.
Menurut Sugeng, sebagai gubernur, kapasitas Jokowi tak pernah ia
ragukan. Tapi, keyakinannya itu berubah saat ia bersedia diusung menjadi
calon presiden. "Khususnya dalam pergaulan internasional. Saya tak
yakin Jokowi bisa memberikan perubahan bagi Indonesia," katanya.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, akhirnya resmi dicalonkan sebagai
calon presiden dalam Pemilu 2014 oleh DPP Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP).
Berdasarkan twitter resmi dari @pdi_perjuangan ter-posting
gambar Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi oleh Ketua
Fraksi PDIP Puan Maharani dan Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo. Terdapat
timeline di @pdi_perjuangan yang menerangkan bahwa Megawati sedang membacakan pemberian mandat dari DPP kepada mantan wali kota Solo tersebut.
No comments:
Post a Comment