Habanero coklat |
Tak
terasa cabai habanero yang kutanam beberapa waktu yang lalu sekarang
buahnya sudah mulai tua dan sudah keluar warna aslinya. Yang habanero
orange sudah memunculkan warna oranyenya dan habanero coklat juga sudah
muncul semburat coklatnya.
Sebagai
orang yang menanam rasanya nggak afdhol kalau nggak coba merasakan
pedasnya cabai yang saya tanam ini. Makanya iseng – iseng saya petik
habanero orange yang sudah tua untuk bikin Indomie Kari Ayam (bukan
iklan lho ya, btw saya suka sama mie ini). Untuk coba – coba saya cukup
masukkan satu buah cabai yang sudah diiris – iris ke dalam mie. Hasilnya
untuk satu porsi mie, satu buah cabai sudah cukup buat saya. Padahal
biasanya kalau pakai cabai rawit hijau saya perlu 5 – 9 buah cabai.
Berarti untuk ke depannya kalau mau buat mie cukup saya kasih cabai
habanero orange satu buah saja.
Mie kesukaanku |
Besoknya
saya penasaran dengan cabai habanero yang coklat. Dari kerut – kerut
kulit dan ukuran buah yang lebih besar, sebetulnya saya sudah agak ngeri
membayangkan pedasnya. Tapi rasa penasaran harus terobati. Makanya saya
coba masak mie lagi dengan merek dan bumbu yang sama, bedanya Cuma
jenis cabai yang digunakan. Setelah mie dan sayuran hijau saya rebus dan
tiriskan, selanjutnya saya panaskan lagi air untuk kuah mie. Air
rebusan sekalian saya kasih potongan cabai habanero coklat. Hasilnya,
ketika air mulai mendidih dan uap mulai menyebar, hidung mulai bersin –
bersin karena aroma pedas yang menyengat. Untuk jaga – jaga supaya tidak
mie tidak mubadzir, sebelum air saya tuang ke mangkok mie saya coba
rasakan dulu. Hasilnya “mak nyosss” mulut rasanya kayak terbakar. Saya
masih belum percaya pedasnya, makanya saya coba sekali lagi dengan
ngetes satu sendok penuh. Hasilnya “lebih mak nyosss” lagi. Akhirnya
daripada mie mubadzir, mending air rebusan cabai habaneronya saya buang
saja kemudian saya petik lagi cabai rawit biasa 7 buah dan saya rebus
bersama air kuah.
Kesimpulannya
untuk cabai habanero orange saya masih kuat, tapi untuk cabai habanero
coklat rasanya “ampuuunnn gak kuat pedasnya”.
Akhirnya
saya berpikir, kalau untuk habanero coklat saja saya nggak kuat apalagi
kalau cabai Bhut Jolokia, Trinidad Scorpion bahkan yang Trinidad
Scorpion Morouga yang pedasnya berkali – kali lipat daripada cabai
Habanero. Padahal ke tiga jenis cabai tersebut juga saya tanam dan
sekarang sedang dalam masa pertumbuhan. Mungkin cabai – cabai super
pedasku cukup hanya sebagi koleksi saja.
dapet benihnya darimana mas?
ReplyDeleteklik aja sumbernya, bisa tanya sendiri..dia orang kalimantan
ReplyDelete