Loading

07 January 2014

Trofi Piala Dunia yang 'Sakral'

Jakarta - Memperlakukan trofi Piala Dunia rupanya tidak bisa sembarangan. Harus hati-hati dan ada beberapa persyaratan khusus. Layaknya benda-benda dengan nilai yang sakral.

ist.Tidak sembarangan orang bisa menyentuh trofi Piala Dunia. Hanya kepala negara, seperti presiden, raja, ratu ataupun perdana menteri, dan para pemain dari negara yang pernah menjadi juara yang bisa menyentuh dan mengangkatnya.

Trofi setinggi 36,8 cm dan memiliki berat 6,17 kg tersebut juga tidak boleh diambil gambarnya ketika diturunkan dari pesawat yang membawanya keliling dunia dan dipindahkan ke mobil yang mengangkutnya.

Selain kedua persyaratan di atas, trofi Piala Dunia rupanya juga tidak boleh terkena pindaian x-ray. Yang terakhir ini detikSport menyaksikan sendiri ketika hendak masuk ke dalam Istana Negara.

Sebagai tempat resmi kenegaraan, tentu tidak mudah keluar-masuk Istana. Ada pemeriksaan ketat dan syarat-syarat yang harus dipatuhi --di antaranya dilarang mengenakan celana jins di dalam kawasan istana.

Trofi Piala Dunia mendapatkan pengecualian. Ketika seluruh jurnalis harus melalui pindaian x-ray, tidak demikian halnya dengan trofi itu. Salah seorang delegasi FIFA yang membawa trofi itu, menolak ketika tas hitam besar yang membawa trofi itu diharuskan masuk pindaian.

Alhasil, petugas pun dipanggil untuk melakukan pemeriksaan secara manual.

Setelah melalui pemeriksaan, barulah trofi Piala Dunia ditaruh di tempat di mana dia akan dipresentasikan. Menaruhnya pun tak bisa sembarangan. Para delegasi FIFA sampai harus membentangkan kain hitam untuk menutupinya. Tujuannya supaya trofi tersebut tidak diambil gambarnya oleh para juru foto dan kamera sebelum ditaruh di tempatnya dipajang.

Trofi Piala Dunia berada di Jakarta dalam rangkaian acara FIFA World Cup Trophy Tour by Coca-Cola. Trofi tersebut akan dipamerkan dan bisa dilihat khalayak umum pada hari Rabu (8/1/2014) di JCC Jakarta.

No comments:

Post a Comment