Dari banyak fenomena dan misi antariksa yang diabadikan dalam foto, beberapa menarik publik Indonesia. Berikut foto-foto antariksa yang paling menarik publik Indonesia sepanjang tahun 2013.
Komet ISON
Sejumlah foto komet ISON hasil jepretan astronom profesional dan amatir dari penjuru dunia beredar di dunia maya. Diantara banyak foto yang beredar, salah satu yang menarik adalah foto hasil jepretan Muhammad Yusuf, pengamat dari Observatorium Bosscha.
Muhammad Yusuf mengabadikan komet ISON beberapa kali. Foto yang paling menarik dihasilkan dari pengamatan pada 22 November 2013 atau 6 hari sebelum komet ISON mencapai titik terdekatnya dengan Matahari.
Dalam foto Muhammad Yusuf, dari jarak jauh, ISON tampak dengan latar wilayah Lembang dimana Observatorium Bosscha berada. Tapi, dari jarak dekat, ISON tampak sebagai obyek dengan ekor yang bercabang dua dengan bola kepala berwarna kehijauan.
Komet ISON ditemukan pada 21 September 2012 oleh Vitali Nevski dan Artyom Novichonok. Sempat diramalkan sebagai komet paling terang abad ini, ISON bernasib tragis, mati terdisintegrasi saat mencapai titik terdekatnya dengan Matahari.
Katak dalam Peluncuran Wahana LADEE
Saat wahana Lunar Atmosphere and Dust Environment Explorer (LADEE) diluncurkan dari Wallops Flight Facility, Virginia, pada 6 September 2013, seekor katak ikut meluncur akibat terdorong oleh roket.
Katak yang ikut meluncur itu terpotret kamera Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Katak tampak sebagai obyek hitam yang mungil di tengah kabut asap, di sebelah wahana LADEE yang meluncur.
Pihak NASA mengatakan, katak tersebut sebelumnya mungkin berada di kolam yang berguna untuk melindungi landasan luncur dari kerusakan. Saat roket mendorong, katak itu terangkat. Pada peluncuran pesawat ulang alik Discovery tahun 2009, terpotret juga kelelawar yang sedang menempel di wahana itu.
Wajah Bumi dari Saturnus
Citra Bumi dari saturnus ini diambil oleh wahana antariksa Cassini yang sedang mengorbit planet bercincin itu. Citra diambil pada 20 Juli 2013 lewat kampanye "Wave at Saturn", dimana warga Bumi diminta melambaikan tangan ke arah Saturnus.
Dalam foto tersebut, Bumi tampak sebagai titik biru pucat, persis seperti wajah Bumi saat dipotret oleh wahana Voyager 1 pada tahun 1990. Sementara, Bulan tampak sebagai bulatan yang lebih kecil berwarna putih di sebelah Bumi.
Gerhana Matahari Hibrid
Gerhana Matahari hibrid terjadi pada 3 November 2013. Gerhana Matahari ini hanya bisa disaksikan di wilayah Afrika, Atlantik, Amerika bagian Utara, dan sebagian Timur Tengah, tidak bisa disaksikan di Indonesia.
Salah satu foto gerhana Matahari hibrid yang terbaik diabadikan di Juba, Sudan. Dalam foto itu, Matahari tampak seperti bulan sabit. Latarnya adalah langit berawan yang berwarna kelabu dan hitam.
Gerhana Matahari hibrid adalah fenomena ketika beberapa macam gerhana terjadi dalam satu waktu fenomena gerhana Matahari. Fenomena ini akan bisa disaksikan di Indonesia pada November 2049, masih 36 tahun lagi.
Matahari Berbentuk Donat
Fenomena ini diabadikan oleh wahana antariksa Curiosity yang berada di Mars. Matahari berbentuk donat ini terjadi karena gerhana Matahari.
Berbeda dengan gerhana Matahari yang umumnya dikenal warga Bumi, Matahari bukan tertutup oleh Bulan, melainkan oleh Phobos, bulan Mars. Matahari bisa berbentuk donat karena diameter Phobos tidak sebesar Bulan sehingga tak sanggup menutupi seluruh piringan Matahari.
Curiosity yang mendarat pada Agustus 2012 tidak cuma berhasil memotret fenomena ini, tapi juga komet ISON serta alam Mars.
No comments:
Post a Comment