Dalam beberapa laga terakhir, Chelsea memang acapkali gagal
memaksimalkan dominasinya atas lawan. Hal itu bahkan membuat Mourinho
sempat memberi indikasi bahwa ia mungkin harus beralih menggunakan
strategi yang lebih defensif untuk menyiasati kurang tajamnya lini depan
'Si Biru'.Pada laga Boxing Day lawan Swansea, Kamis (26/12/2013), Chelsea kembali memperlihatkan hal seperti itu setelah hanya bisa menang 1-0 walaupun mendominasi--ESPN mencatat bahwa Chelsea melepas 19 tembakan sedangkan Swansea cuma delapan.
"Itu menyiksaku. Di akhir setiap pertandingan aku merasa sangat lelah," aku Mourinho di ESPN.
"Pada paruh waktu kami harusnya bisa santai dengan sebuah hasil yang nyaman, dan kami tidak bisa melakukannya, dan hal pertama yang terjadi di babak kedua mungkin adalah peluang terbaik di dalam pertandingan."
"Setelahnya kami harusnya mendapatkan penalti yang jelas, sehabis itu kiper membuat penyelamatan bagus dari tendangan (Frank) Lampard. Tapi seiring waktu berjalan kami tidak mencetak gol kedua dan Anda merasa lawan jadi lebih percaya diri, dan siap ambil risiko dan memasukkan penyerang lain. Pada saat itulah Anda sedikit dalam masalah."
"Anda tak bikin gol, Anda merasa akan kebobolan. Tapi para pemain, mereka bekerja keras secara defensif dan di bagian akhir mereka terlihat nyaman," tuturnya.
Namun demikian, Mourinho juga menilai bahwa kali ini ada yang sedikit berbeda dari biasanya. Di laga lawan Swansea, kegagalan menambah gol amat berkaitan dengan kegemilangan kiper Gerhard Tremmel, yang memang dicatat ESPN melakukan setidaknya enam penyelamatan krusial.
"Kemenangan yang layak, kemenangan penting, dan hari ini aku bisa bilang bahwa tanggung jawab terbesar karena minimnya gol adalah kiper lawan karena ia membuat tiga atau empat penyelamatan penting. Kami tidak gagal, kiper lawan yang membuat penyelamatan fantastis," nilai Mourinho.
(dtc/krs) Sumber: detiksport
No comments:
Post a Comment