Instrumen investasi yang tepat akan mempermudah langkah Anda dalam mencapai tujuan finansial Anda dan keluarga.
Dalam buku Make It Happen, Prita Ghozie,
Perencana Keuangan dari ZAP Finance menjelaskan bahwa investasi
merupakan proses menyisihkan dana demi memperoleh keuntungan di masa
mendatang. Untuk mewujudkan tujuan finansial di atas lima tahun,
misalnya mempersiapkan dana pensiun, investasi adalah pilihan yang
tepat. Untuk mengetahui dana pensiun yang perlu Anda persiapkan, cek di sini.
Agar tak salah langkah, sebelum memilih produk investasi, Prita menganjurkan Anda untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Tentukan tujuan investasi
Cari
tahu alasan Anda berinvestasi, apakah mengharapkan kenaikan nilai
investasi atau mendapatkan penghasilan pasif yang rutin. Tujuan tersebut
memengaruhi produk investasi yang dipilih.
Sebagai contoh,
jika Anda memilih investasi properti, maka properti tersebut harus
disewakan apabila Anda ingin mendapatkan penghasilan rutin dari
investasi tersebut. Jika mengharapkan keuntungan dari modal, berarti
properti yang Anda beli harus dijual kembali dengan harga jual lebih
tinggi agar mendapatkan keuntungan.
2. Kenali profil risiko investasi: konservatif, moderat, atau agresif
Profil
risiko merupakan indikator toleransi Anda terhadap risiko kerugian dari
dana yang Anda investasikan. Jika Anda menginginkan produk investasi
yang aman karena tidak berani mengambil risiko kerugian, maka tergolong
investasi konservatif.
Bila Anda memilih investasi yang cukup
berisiko agar mendapatkan imbal balik lebih tinggi, investasi tersebut
tergolong moderat. Sedangkan, jika Anda berani menanggung risiko tinggi
agar mendapatkan keuntungan sangat tinggi, investasi tersebut tergolong
agresif.
Untuk kategori konservatif, produk investasi yang
tepat adalah reksa dana pendapatan tetap atau surat utang negara semacam
Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang aman. Sedangkan untuk moderat
adalah properti dan logam mulia. Untuk kategori agresif adalah reksadana
saham.
3. Perhatikan usia dan jangka waktu investasi
Profil
risiko bisa ditentukan oleh usia pelaku investasi dan jangka waktu
investasi. Semakin muda usia, umumnya orang semakin agresif dalam
berinvestasi.
4. Hindari investasi di satu keranjang
Ingat
nasihat berikut: jangan taruh seluruh telur yang Anda miliki di satu
keranjang? Sebab jika keranjang jatuh, maka seluruh telur Anda akan
pecah. Begitu pula prinsip berinvestasi. Bila menaruh dana Anda dalam
beberapa instrumen investasi, Anda tetap punya cadangan kalau ada salah
satu instrumen yang mengalami kerugian.
No comments:
Post a Comment