Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman melakukan peninjauan
mendadak ke salah satu pangkalan gas elpiji di kawasan Purwokerto, Jawa
Tengah beberapa waktu lalu usai Pertamina memutuskan adanya kenaikan
harga gas elpiji kemasan 12 kg.
Irman pun merasa kecewa dan
mendesak Pertamina untuk meninjau ulang keputusan yang menaikkan harga
gas elpiji tabung 12 kg secara mendadak dengan kenaikan mencapai 65
persen. Sebab, hal itu membuat beban masyarakat bertambah.
"Rakyat terasa berat dan sebaiknya Pertamina mencari solusi lain dibanding harus menaikan harga," jelas Irman kepada Okezone, Minggu (5/1/2014).
Saat
melakukan sidak, Irman Gusman di damping sekjen DPD Sudarsono, dan
anggota DPD Propinsi Jawa Tengah, Danti. Mereka pun berdialog dengan
pemilik pangkalan elpiji UD Margo Mulyo, Bambang Purnomo.
"Banyak masyarakat yang mengeluhkan kenaikan ini. Saya harap pemerintah bisa meninjau kembali keputusan Pertamina," pungkasnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) per 1 Januari 2014 menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg sebesar 68 persen.
Wakil
Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina Ali Mundakir, mengatakan
kenaikan harga itu dilakukan untuk menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg
yang rata-rata Rp 6 triliun per tahun.
Pertamina memberlakukan
harga baru elpiji nonsubsidi 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia
dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp 3.959 per kg.
Sehingga, kenaikan harga per tabung elpiji 12 kg mencapai Rp 47.508.
Sebelum kenaikan, harga elpiji 12 kg adalah Rp 5.850 per kg atau Rp
70.200 per kg, yang berlaku sejak 2009. Dengan demikian, harga elpiji 12
kg akan menjadi Rp 117.708 per tabung.
No comments:
Post a Comment